Hari raya Idul Adha sering kita
sebut dengan hari raya kurban atau an-nahr. Pada hakikatnya sebuah rutinitas
umat islam yang telah disyariatkan Allah atas peristiwa Nabi Ibrahim yang
hendak menyembelih anak tercintanya, Ismail As.
Begitu juga dengan Forsilam Mesir
yang ingin menjalankan rutinitas dihari raya ini, juga untuk mempererat
hubungan silaturrahmi antar sesama anggota Forsilam Mesir dan saling menghibur
sesama perantauan. Alhamdulillah,
Tahun ini yang berkurban di Forsilam Mesir ayahanda kita al-Mukarrom Ustd H.
Isno Djamal.
Pada hari pertama Idul Adha
(Kamis 24/09) Forsilam Mesir sudah
melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang sudah dipesan dihari sebelumnya.
Penyembelihan kali ini dilakukan oleh saudara Amar Aziz. Setelah penyembelihan,
daging dibawa ke sekretariat untuk dilakukan proses selanjutnya.
Pagi pelaksanaan open house, (Jum’at 25/09) seluruh kawan-kawan Forsilam sudah berkumpul
untuk menusuk dan membakar sate. Seperti biasa masak kali ini dihendel oleh
koki handal saudara Ari Gusti.
Acara pun dimulai setelah ashar,
dan dipandu oleh Afif Musthofa. Tuntunan acara satu persatu dibacakan dari pembukaan, tilawah Al-Qur’an
oleh M Iqbal, dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua
panitia Fahmi Huwaidi. Dilanjutkan oleh ketua Forsilam Mesir saudara Alkholis.
‘’dengan adanya acara ini semoga
kedepannya Forsilam Mesir ukhuwahnya makin hangat dan erat”, ungkapnya.
Sambutan selanjutnya yang disampaikan oleh senior Forsilam kanda Faris
Ridho, lc. Dalam sambutannya, kanda Faris juga sedikit sama mengatakan apa yang
dikatakan oleh ketua Forsilam Mesir, bahwa ajang ini kita gunakan untuk
mempererat hubungan silaturrahmi antar sesama anggota. Kemudian sambutan
dilanjutkan oleh sohibul hajjah yang diwakilkan oleh saudari Ukhti Muthmainnah,
disambutannya yang singkat saudari kita ini menyampaikan salam dari ayahanda
tercinta untuk semua keluarga Forsilam di Mesir, dan juga mengucapkan terima
kasih untuk semua yang sudah bersusah payah mensukseskan acara ini.
Selanjutnya, setelah semua
sambutan selesai acara pun dilanjutkan dengan taujih oleh saudara Apri Hariadi.
Dalam taujihnya selain membahas terkait Idhul Adha beliau juga banyak mengambil
tema tentang menuntut ilmu di perantauan ini.
‘’walaupun 1000 tahun kita hidup
di dunia ini kita tidak akan bisa menguasai ilmu yang ada didalamnya’’.
Semua acara pun selesai dengan
lancar dan penuh kehangatan. Sate-sate yang dari tadi telah matang pun rasanya
ingin cepat disantap. Semua lahap dalam santapannya, kenyangpun dirasa dan
semoga berkah.
Gallery
Kairo (26/9)
Reporter : Ukhti Muthmainnah
Post a Comment