Oleh : Alkholis Asmirin
Kesehatan merupakan salah satu nikmat tuhan yang patut disyukuri oleh setiap manusia. Baik sehat jasmani maupun sehat rohani. Karena didalam akal yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Sebuah pepatah mengatakan, “Al-‘aqlussalim fi jismissalim”.
Setiap manusia
pastinya menginginkan agar tubuhnya tetap sehat dan kuat. Sehingga segala
aktifitas yang dikerjakan akan terasa ringan, selanjutnya dapat diselesaikan
dengan mudah bahkan mampu menghasilkan nilai kinerja yang sempurna.
Disetiap awal
pembukaan ceramah, khutbah bahkan pidato kenegaraan, pembicara selalu mengawali
pembukaannya dengan kalimat toyyibah memuji tuhan yang maha esa atas balasan
nikmat “Sehat” yang telah diberikan. Ia, begitulah kesehatan. Ia adalah inti energi
dalam tubuh serta merupakan dinamo penggerak utama aktifitas manusia.
Untuk meraih ridho
Allah Ta’ala, manusia tentulah berusaha semaksimal mungkin melakukan apa yang
diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, atau yang disebut dengan
“Ibadah”, baik itu solat, puasa, haji, zakat dll. Semua itu adalah bentuk
peribadatan kepada Allah Ta’ala. Untuk mencapai derajat tertinggi dari ibadah
tersebut tentulah harus didasari dengan kekhusukan sehingga akan memperoleh
“Ajrun aziim” balasan yang sempurna. Dari mana kekhusukan itu diperoleh ???..
Jawabannya adalah dari “kesehatan”. Karena kesehatan adalah poros dari segala
aktifitas, baik aktifitas ibadah maupun mua’amalah.
Berbagai macam
usaha dilakukan demi menghasilkan kualitas kesehatan tubuh yang sempurna. Mulai
dari mengkonsumsi multivitamin, melakukan vaksinasi untuk meningkatkan
kekebalan tubuh, menjaga pola makan, aktif dalam berolahraga, bahkan banyak
dari kalangan pemuda yang ikut bergabung dalam member fitness, semua itu usaha
untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari ancaman berbagai macam jenis
penyakit.
Di Indonesia
khususnya. Seseorang akan terkena serangan penyakit minimal 5 kali dalam
setahun, bahkan ada yang sampai 9 kali. Memang tidak terdapat patokan normal
berapa kali seseorang akan terserang penyakit dalam setahun. Namun dari catatan
diatas menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang menyebabkan mudahnya
penyakit menyerang kekebalan tubuh manusia khususnya penduduk Indonesia.
Namun berbeda
halnya dengan MASISIR (Mahasiswa Indonesia di Mesir). Segenap mahasiswa yang
tengah menimbah ilmu di negeri Musa ini selalu terlihat sehat dan jarang sekali terkontaminasi oleh berbagai
macam penyakit. Didalam catatan penulis dan berdasarkan hasil survey
menunjukkan bahwa, mayoritas para mahasiswa akan terkena serangan penyakit
sebanyak maksimal dua kali dalam setahun disaat pergantian musim. Pengalaman
dari seorang penulis sendiri selama hampir 3 tahun lebih hidup di negri seribu
menara ini, alhamdulillah baru satu kali terserang penyakit jenis
Influenza yang menyebabkan demam selama 3 hari. Artinya, penulis hanya terserang
penyakit sebanyak satu kali dalam dekade per tiga tahun.
Terlepas dari
usaha menjaga pola hidup yang sehat seperti yang disebutkan diatas. Pastinya
terdapat banyak faktor dari sisi lain yang diperhitungkan sehingga membuat
Masisir lebih kebal terhadap tekanan berbagai macam jenis penyakit.
Nah berikut
adalah beberapa faktor yang telah penulis rangkum secara ringkas dan rinci yang menyebabkan masisir tidak mudah terkontaminasi oleh berbagai macam penyakit ;
Pertama
: Kesetabilan cuaca.
Cuaca sering
kali menjadi faktor utama timbulnya penyakit. Cuaca yang identik tidak stabil
akan mempercepat perkembang biakan virus dan bakteri dan akan menjadi pengaruh
pada kesetabilan suhu tubuh manusia. Suhu yang identik berubah-rubah akan
menyulitkan tubuh dalam menyesuaikan suhu lingkungan. Saat itulah Imunitas (Daya
tahan tubuh terhadap penyakit) akan menurun sehingga akan menyebabkan manusia
mudah terserang penyakit.
Di Mesir. Cuaca
akan relatif stabil setelah mengalami perubahan temperatur suhu disaat
pergantian dua musim utama yaitu musim panas dan dingin. Mesir sendiri memiliki
4 musim; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Pada saat
musim gugur dan musim semi itulah proses perubahan cuaca berlangsung. Maka
dengan kesetabilan suhu cuaca pasca pergantian musim itu para mahasiswa tidak mudah terserang
penyakit.
Kedua
: Kering.
Mesir dikenal dengan
negeri yang gersang, panas dan kering. Bahkan disaat puncak musim panas suhu
cuaca akan mencapai titik 45’ celcius. Selain itu Mesir juga jarang diguyur
hujan. Dari situ tanah akan menjadi kering dan gersang. Kegersangan yang
terjadi di bumi Azhar ini menyebabkan tanah terbebas dari kelembaban, yang mana
bakteri dan kuman penyebab penyakit tidak akan mampu bertahan hidup di tanah
yang kering.
Bakteri dan
Kuman hanya mampu hidup dan berkembang biak ditengah kelembaban dan basah.
Dengan artian tanpa adanya bakteri atau kuman yang menyebar dilingkungan bisa
dipastikan penyakit tidak akan dapat mewabah ke lingkungan masyarakat khususnya
mahasiswa.
Ketiga
: Asupan Nutrisi.
Meskipun Mesir
dikenal dengan negeri yang gersang, tanpa diduga Mesir-pun dikenal dengan kesuburan
tanahnya. Berkat aliran irigasi sungai nil, membuat tanah Mesir menjadi subur
dan gembur. Industri pertanian berkembang pesat. Hasil panen buah, sayuran,
gandum melimpah ruah. Tidak heran dengan berlimpahnya hasil panen produk industri
pertanian membuat harga kebutuhan pangan menjadi murah meriah.
Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh para mahasiswa. Harga buah-buahan yang murah meriah menjadi tawaran
penting sebagai asupan nutrisi bagi kesehatan mahasiswa. Seperti misalnya jus
tebuh, jus mangga, alfukado dan tamarin adalah contoh kecil dari berbagai macam
jenis buah-buahan yang menjadi minuman favorit mahasiswa. Nyaris setiap hari
para mahasiswa mengkonsumsi jus-jus diatas
dikarenakan harganya yang relatif murah. Dengan rutin mengkonsumsi
buah-buahan diatas maka asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuhpun akan terpenuhi.
Keempat
: Rajin berolahraga.
Salah satu hal
yang menjadi aktifitas rutin mahasiswa adalah olahraga, khususnya futsal.
Seakan menjadi kebutuhan pokok dalam hidup. Begitulah anggapan sebagian besar
mahasiswa terhadap pentingnya olahraga.
Peran olahraga
dalam kehidupan mahasiswa menjadi salah-satu faktor utama terbentuknya pola
hidup yang sehat. Tubuh yang selalu bergerak dan otot yang selalu dilatih akan
memberikan efek yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Dengan rutin
berolahraga maka kebugaran tubuh akan selalu sehat dan terjaga.
Baik itu dari agenda
rutin almamater, kekeluargaan, maupun dari lembaga organisasi lain selalu
mengadakan agenda olahraga bersama setiap minggunya. Dengan begitu kesehatan
tubuh akan terjaga. Dengan tubuh yang sehat maka segala aktifitas akan terasa
enteng untuk dikerjakan serta mampu meraih hasil yang maksimal dan berkualitas.
Itulah beberapa
faktor yang telah penulis rangkum dengan rinci dan ringkas. Semoga penjelasan diatas
bermanfaat bagi sesama dan dapat menyerap pelajaran dari apa yang disampaikan.
Cairo, 10/6/2015.
Editor : Alkholis Asmirin.
Post a Comment