MASISIR Kebal Terhadap Penyakit, Benarkahh ???....

Wednesday 10 June 20150 comments





Oleh : Alkholis Asmirin

Kesehatan merupakan salah satu nikmat tuhan yang patut disyukuri oleh setiap manusia. Baik sehat jasmani maupun sehat rohani. Karena didalam akal yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Sebuah pepatah mengatakan, “Al-‘aqlussalim fi jismissalim”.

Setiap manusia pastinya menginginkan agar tubuhnya tetap sehat dan kuat. Sehingga segala aktifitas yang dikerjakan akan terasa ringan, selanjutnya dapat diselesaikan dengan mudah bahkan mampu menghasilkan nilai kinerja yang sempurna.

Disetiap awal pembukaan ceramah, khutbah bahkan pidato kenegaraan, pembicara selalu mengawali pembukaannya dengan kalimat toyyibah memuji tuhan yang maha esa atas balasan nikmat “Sehat” yang telah diberikan. Ia, begitulah kesehatan. Ia adalah inti energi dalam tubuh serta merupakan dinamo penggerak utama aktifitas manusia.

Untuk meraih ridho Allah Ta’ala, manusia tentulah berusaha semaksimal mungkin melakukan apa yang diperintahkannya dan menjauhi apa yang dilarangnya, atau yang disebut dengan “Ibadah”, baik itu solat, puasa, haji, zakat dll. Semua itu adalah bentuk peribadatan kepada Allah Ta’ala. Untuk mencapai derajat tertinggi dari ibadah tersebut tentulah harus didasari dengan kekhusukan sehingga akan memperoleh “Ajrun aziim” balasan yang sempurna. Dari mana kekhusukan itu diperoleh ???.. Jawabannya adalah dari “kesehatan”. Karena kesehatan adalah poros dari segala aktifitas, baik aktifitas ibadah maupun mua’amalah.

Berbagai macam usaha dilakukan demi menghasilkan kualitas kesehatan tubuh yang sempurna. Mulai dari mengkonsumsi multivitamin, melakukan vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga pola makan, aktif dalam berolahraga, bahkan banyak dari kalangan pemuda yang ikut bergabung dalam member fitness, semua itu usaha untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari ancaman berbagai macam jenis penyakit.

Di Indonesia khususnya. Seseorang akan terkena serangan penyakit minimal 5 kali dalam setahun, bahkan ada yang sampai 9 kali. Memang tidak terdapat patokan normal berapa kali seseorang akan terserang penyakit dalam setahun. Namun dari catatan diatas menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang menyebabkan mudahnya penyakit menyerang kekebalan tubuh manusia khususnya penduduk Indonesia.

Namun berbeda halnya dengan MASISIR (Mahasiswa Indonesia di Mesir). Segenap mahasiswa yang tengah menimbah ilmu di negeri Musa ini selalu terlihat sehat dan  jarang sekali terkontaminasi oleh berbagai macam penyakit. Didalam catatan penulis dan berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa, mayoritas para mahasiswa akan terkena serangan penyakit sebanyak maksimal dua kali dalam setahun disaat pergantian musim. Pengalaman dari seorang penulis sendiri selama hampir 3 tahun lebih hidup di negri seribu menara ini, alhamdulillah baru satu kali terserang penyakit jenis Influenza yang menyebabkan demam selama 3 hari. Artinya, penulis hanya terserang penyakit sebanyak satu kali dalam dekade per tiga tahun.

Terlepas dari usaha menjaga pola hidup yang sehat seperti yang disebutkan diatas. Pastinya terdapat banyak faktor dari sisi lain yang diperhitungkan sehingga membuat Masisir lebih kebal terhadap tekanan berbagai macam jenis penyakit.

Nah berikut adalah beberapa faktor yang telah penulis rangkum secara ringkas dan rinci yang menyebabkan masisir tidak mudah terkontaminasi oleh berbagai macam penyakit ;

Pertama : Kesetabilan cuaca.
Cuaca sering kali menjadi faktor utama timbulnya penyakit. Cuaca yang identik tidak stabil akan mempercepat perkembang biakan virus dan bakteri dan akan menjadi pengaruh pada kesetabilan suhu tubuh manusia. Suhu yang identik berubah-rubah akan menyulitkan tubuh dalam menyesuaikan suhu lingkungan. Saat itulah Imunitas (Daya tahan tubuh terhadap penyakit) akan menurun sehingga akan menyebabkan manusia mudah terserang penyakit.

Di Mesir. Cuaca akan relatif stabil setelah mengalami perubahan temperatur suhu disaat pergantian dua musim utama yaitu musim panas dan dingin. Mesir sendiri memiliki 4 musim; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Pada saat musim gugur dan musim semi itulah proses perubahan cuaca berlangsung. Maka dengan kesetabilan suhu cuaca pasca pergantian musim  itu para mahasiswa tidak mudah terserang penyakit.

Kedua : Kering.
Mesir dikenal dengan negeri yang gersang, panas dan kering. Bahkan disaat puncak musim panas suhu cuaca akan mencapai titik 45’ celcius. Selain itu Mesir juga jarang diguyur hujan. Dari situ tanah akan menjadi kering dan gersang. Kegersangan yang terjadi di bumi Azhar ini menyebabkan tanah terbebas dari kelembaban, yang mana bakteri dan kuman penyebab penyakit tidak akan mampu bertahan hidup di tanah yang kering.

Bakteri dan Kuman hanya mampu hidup dan berkembang biak ditengah kelembaban dan basah. Dengan artian tanpa adanya bakteri atau kuman yang menyebar dilingkungan bisa dipastikan penyakit tidak akan dapat mewabah ke lingkungan masyarakat khususnya mahasiswa. 

Ketiga : Asupan Nutrisi.
Meskipun Mesir dikenal dengan negeri yang gersang, tanpa diduga Mesir-pun dikenal dengan kesuburan tanahnya. Berkat aliran irigasi sungai nil, membuat tanah Mesir menjadi subur dan gembur. Industri pertanian berkembang pesat. Hasil panen buah, sayuran, gandum melimpah ruah. Tidak heran dengan berlimpahnya hasil panen produk industri pertanian membuat harga kebutuhan pangan menjadi murah meriah.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Harga buah-buahan yang murah meriah menjadi tawaran penting sebagai asupan nutrisi bagi kesehatan mahasiswa. Seperti misalnya jus tebuh, jus mangga, alfukado dan tamarin adalah contoh kecil dari berbagai macam jenis buah-buahan yang menjadi minuman favorit mahasiswa. Nyaris setiap hari para mahasiswa mengkonsumsi jus-jus diatas dikarenakan harganya yang relatif murah. Dengan rutin mengkonsumsi buah-buahan diatas maka asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuhpun akan terpenuhi.

Keempat : Rajin berolahraga.
Salah satu hal yang menjadi aktifitas rutin mahasiswa adalah olahraga, khususnya futsal. Seakan menjadi kebutuhan pokok dalam hidup. Begitulah anggapan sebagian besar mahasiswa terhadap pentingnya olahraga.

Peran olahraga dalam kehidupan mahasiswa menjadi salah-satu faktor utama terbentuknya pola hidup yang sehat. Tubuh yang selalu bergerak dan otot yang selalu dilatih akan memberikan efek yang luar biasa bagi kesehatan manusia. Dengan rutin berolahraga maka kebugaran tubuh akan selalu sehat dan terjaga.

Baik itu dari agenda rutin almamater, kekeluargaan, maupun dari lembaga organisasi lain selalu mengadakan agenda olahraga bersama setiap minggunya. Dengan begitu kesehatan tubuh akan terjaga. Dengan tubuh yang sehat maka segala aktifitas akan terasa enteng untuk dikerjakan serta mampu meraih hasil yang maksimal dan berkualitas.

Itulah beberapa faktor yang telah penulis rangkum dengan rinci dan ringkas. Semoga penjelasan diatas bermanfaat bagi sesama dan dapat menyerap pelajaran dari apa yang disampaikan.



Cairo, 10/6/2015.
Editor : Alkholis Asmirin.




















Share this article :

Post a Comment

 
Support : el-Azizy | Forsilam Mesir | Blog
Copyright © 2011. Forsilam Mesir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Amar
Proudly powered by Blogger