Akhir-akhir ini kita sering
kali dilema oleh media-media yang bersifat diskriminatif dan tidak objektif.
Namun para pemirsa terpaksa untuk
menelan mentah-mentah karena sedikit sekali media yang jujur. Jika kita lihat
lebih dalam bahwasanya media tersebut hanya memperbesarkan hal-hal kecil
apalagi kalau muslim yang menjadi objeknya malah lebih pedas dan berefek tidak
baik.
Saat
ini media menjadi sarana yang paling memadai dalam perang agama, politik,
ekonomi dan lain sebagainya. Coba kita melihat kebelakang di era klasik alias
kuno bahwasanya yang menang adalah yang kuat dari segi badan yang besar namun
berubah siapa yang berkuasa dan bersenjata dialah yang menang dan akan terus
berubah siapa yang banyak uang dialah yang menang dan berganti yang menang
adalah yang memiliki ilmu banyak dan akhirnya di era modern super canggih ini
berganti siapa yang memiliki media cepat menyiarkan informasi dialah yang
menang apa lagi berita yang ditunggu adalah berita yang hangat dan ditunggu
oleh pendengar sehingga peran media dan kiprahnya sangat fantastis saat ini.
Kita
melihat dan mengamati dan mengatakan bahwa kita merasa zaman telah berubah
menjadi yang tak kita bayangkan mungkin dulu orang tak mengetahui teknologi
contohnya hp yg bisa menelepon orang yang berada jauh. Akan tetapi dengan
canggih teknologi dan terus berkembang kehidupan manusia terasa simple alias
instan dan memang menjadi sarana yang ampuh dalam menyelesaikan masalah kerja
baik ia seorang guru, wartawan, pegawai kantoran perusahaan, sopir dan
lain-lain. Dari yang sedemikan banyak pekerjaan menjadi mudah terlaksana dengan
adanya teknologi yang canggih. Namun walaupun begitu canggihnya teknologi
menjadi alat kejahatan yang ampuh pula oleh segelintir orang ataupun sekumpulan
kelompok. Baik ia berhubungan ekonomi, politik, dan media informasi. Mengapa
demikian?? Tiada lain dikarenakan sebuah sarana teknologi yang canggih menjadi
kesohoran hasilnya yang
efektif dan terima oleh khayalak banyak. Dan ingatlah jauh 1400 tahun yang lalu
Allah telah menyuruh kita untuk tabayyun
jika ada orang fasik datang memberi kabar dalam firmanya QS. Al-Hujurot
Ayat 6 :
Artinya
: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.
Namun
eksisnya media di era modern kini manjadi problematika yang begitu penting
disaat keabsahannya di pelintir untuk kepentingan yang tidak baik apalagi jika
kiprah media tersebut di politisi sebuah kelompok baik itu partai, organisasi
dan lembaga untuk menggoyahkan lawannya bahkan media itu sendiri terhadap
lawannya. Kita juga melihat banyak persoalan yang kecil diperbesar dan dikaitkan
oleh yang lain bahkan yang belum pasti pun bisa dianggap benar dikarenakan
eksis dan solid sebuah media yang menyiarkan baik media lisan, tulis dan media.
Dulu
belum ada secanggih sarana sekarang pun sudah menjadi kewaspadaan yang ketat
terhadap apa yang dikabarkan apalagi sekarang. Memang benar fitnah akhir zaman
yang disabdakan oleh Rasulullah sebagai berikut;
Artinya
: Dari Umar bin Tsa’lab r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
Sebahagian dari tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat, adalah tersebarnya
(melimpahnya) harta benda dan luasnya perniagaan. Dan pena-pena akan
bermunculan yang menunjukkan banyaknya bacaan dan tulisan;- (Riwayat
An-Nasae’i).
Melihat
kondisi yang sedemikian gentingnya muncul pertanyaan di benak kita, apakah kita
menyendiri dan menjauhinya agar tak ikut masuk dalam hal tersebut??. Jawaban
yang terbaik kita harus ikut andil menegakkan yg benar bilapun tak ada yang
mengacuhkan. Namun bukan hanya sekedar itu kita harus belajar ilmu berkaitan
dengan itu begitu juga kita harus membentuk sebuah kelompok yang solid dan
militan agar lebih didengar dan disegani. Dan lupa pula untuk mengetahui secara
dalam struktural sebuah lawan kelompok tersebut dan apapun berkaitan dengannya
ibarat kita ingin mengetahui kejadian di dalam sebuah rumah opsi masuk ke dalam rumah tersebut itu yang lebih
efektif dan jelas. Namun jalan perjuangan sebuah pemegang kebenaran itu
tidaklah mulus tanpa ada duri dan rintangan yang menghadang apalagi diakhir
zaman.
Media, lagi-lagi memiliki eksitensi yg kuat sebagai
peran yang ampuh setelah kekuasaan maka selayaknya bagi muslim untuk turut
andil menyingkirkan kejahatan dari peta media. Dan menjadikan media adalah
sarana atau wasilah dakwah yg ampuh. dan yang perlu kita ketahui bahwasanya
segala alam semesta dan ilmu pengetahuan hanya di peruntukkan untuk orang yang
sholih tidak merusak sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-A’rof ayat 32
yang artinya : Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah
yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang
mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu
(disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu
bagi orang-orang yang mengetahui. (7: 32)
Begitu
juga Rasulullah Saw bersabda: yang artinya Hikmah itu barang yang hilang
untuk Mukmin, maka di mana terdapat hikmah itu, maka Muslim itu lebih berhak ke
atasnya (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah)
Demikian , mudah-mudahan bermanfaat
bagi kita bersama dan menjadi momentum untuk berkiprah di perang media.
Oleh : Muhammad Izzah
Oleh : Muhammad Izzah
Post a Comment