Panasnya Perang Media

Sunday 3 November 20130 comments

            Akhir-akhir ini kita sering kali dilema oleh media-media yang bersifat diskriminatif dan tidak objektif. Namun para pemirsa  terpaksa untuk menelan mentah-mentah karena sedikit sekali media yang jujur. Jika kita lihat lebih dalam bahwasanya media tersebut hanya memperbesarkan hal-hal kecil apalagi kalau muslim yang menjadi objeknya malah lebih pedas dan berefek tidak baik.
Saat ini media menjadi sarana yang paling memadai dalam perang agama, politik, ekonomi dan lain sebagainya. Coba kita melihat kebelakang di era klasik alias kuno bahwasanya yang menang adalah yang kuat dari segi badan yang besar namun berubah siapa yang berkuasa dan bersenjata dialah yang menang dan akan terus berubah siapa yang banyak uang dialah yang menang dan berganti yang menang adalah yang memiliki ilmu banyak dan akhirnya di era modern super canggih ini berganti siapa yang memiliki media cepat menyiarkan informasi dialah yang menang apa lagi berita yang ditunggu adalah berita yang hangat dan ditunggu oleh pendengar sehingga peran media dan kiprahnya sangat fantastis saat ini.
Kita melihat dan mengamati dan mengatakan bahwa kita merasa zaman telah berubah menjadi yang tak kita bayangkan mungkin dulu orang tak mengetahui teknologi contohnya hp yg bisa menelepon orang yang berada jauh. Akan tetapi dengan canggih teknologi dan terus berkembang kehidupan manusia terasa simple alias instan dan memang menjadi sarana yang ampuh dalam menyelesaikan masalah kerja baik ia seorang guru, wartawan, pegawai kantoran perusahaan, sopir dan lain-lain. Dari yang sedemikan banyak pekerjaan menjadi mudah terlaksana dengan adanya teknologi yang canggih. Namun walaupun begitu canggihnya teknologi menjadi alat kejahatan yang ampuh pula oleh segelintir orang ataupun sekumpulan kelompok. Baik ia berhubungan ekonomi, politik, dan media informasi. Mengapa demikian?? Tiada lain dikarenakan sebuah sarana teknologi yang canggih menjadi kesohoran hasilnya yang efektif dan terima oleh khayalak banyak. Dan ingatlah jauh 1400 tahun yang lalu Allah telah menyuruh kita untuk  tabayyun jika ada orang fasik datang memberi kabar dalam firmanya QS. Al-Hujurot Ayat 6 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Namun eksisnya media di era modern kini manjadi problematika yang begitu penting disaat keabsahannya di pelintir untuk kepentingan yang tidak baik apalagi jika kiprah media tersebut di politisi sebuah kelompok baik itu partai, organisasi dan lembaga untuk menggoyahkan lawannya bahkan media itu sendiri terhadap lawannya. Kita juga melihat banyak persoalan yang kecil diperbesar dan dikaitkan oleh yang lain bahkan yang belum pasti pun bisa dianggap benar dikarenakan eksis dan solid sebuah media yang menyiarkan baik media lisan, tulis dan media.
Dulu belum ada secanggih sarana sekarang pun sudah menjadi kewaspadaan yang ketat terhadap apa yang dikabarkan apalagi sekarang. Memang benar fitnah akhir zaman yang disabdakan oleh Rasulullah sebagai berikut;
Artinya : Dari Umar bin Tsa’lab r.a. berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: Sebahagian dari tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat, adalah tersebarnya (melimpahnya) harta benda dan luasnya perniagaan. Dan pena-pena akan bermunculan yang menunjukkan banyaknya bacaan dan tulisan;- (Riwayat An-Nasae’i).
Melihat kondisi yang sedemikian gentingnya muncul pertanyaan di benak kita, apakah kita menyendiri dan menjauhinya agar tak ikut masuk dalam hal tersebut??. Jawaban yang terbaik kita harus ikut andil menegakkan yg benar bilapun tak ada yang mengacuhkan. Namun bukan hanya sekedar itu kita harus belajar ilmu berkaitan dengan itu begitu juga kita harus membentuk sebuah kelompok yang solid dan militan agar lebih didengar dan disegani. Dan lupa pula untuk mengetahui secara dalam struktural sebuah lawan kelompok tersebut dan apapun berkaitan dengannya ibarat kita ingin mengetahui kejadian di dalam sebuah rumah opsi masuk ke dalam rumah tersebut itu yang lebih efektif dan jelas. Namun jalan perjuangan sebuah pemegang kebenaran itu tidaklah mulus tanpa ada duri dan rintangan yang menghadang apalagi diakhir zaman.
Media,  lagi-lagi memiliki eksitensi yg kuat sebagai peran yang ampuh setelah kekuasaan maka selayaknya bagi muslim untuk turut andil menyingkirkan kejahatan dari peta media. Dan menjadikan media adalah sarana atau wasilah dakwah yg ampuh. dan yang perlu kita ketahui bahwasanya segala alam semesta dan ilmu pengetahuan hanya di peruntukkan untuk orang yang sholih tidak merusak sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-A’rof ayat 32 yang artinya : Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui. (7: 32)
Begitu juga Rasulullah Saw bersabda: yang artinya Hikmah itu barang yang hilang untuk Mukmin, maka di mana terdapat hikmah itu, maka Muslim itu lebih berhak ke atasnya (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah)

Demikian , mudah-mudahan bermanfaat bagi kita bersama dan menjadi momentum untuk berkiprah di perang media.
Oleh : Muhammad Izzah
Share this article :

Post a Comment

 
Support : el-Azizy | Forsilam Mesir | Blog
Copyright © 2011. Forsilam Mesir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Amar
Proudly powered by Blogger