Wawancara
bersama pengurus harian KMJ Ust. Muhammad Izzah
Mahasiswa
al-Azhar university tingkat 2 syari’ah islamiah.
Oleh: Apri
Hariadi
Reporter : Bagaimana
pendapat anda memaknai amanah dalam kehidupan, terlebih anda merupakan pengurus
harian pada organisasi yang lumayan besar?
Narasumber : Memaknai amanah bukan sekedar beban atau
kewajiban yang harus dijalani melainkan lebih dari itu yaitu memaknainya
sebagai wadah karya dan peluang memprofesionalkan diri. Untuk lebih dalam
berbagai bentuk amanah tersebut. mengapa begitu? Karena kebanyakan pemegang
amanah hanya menjalankan seperti apa yang dialami oleh pendahulunya dan dia
hanya mau diperalati oleh atasannya demi kesohorannya tanpa keahlian lebih yang
ia dapat dari amanah tersebut.
Repoter : Bagaimana
anda menangapi amanah yang diberikan melebihi kapasitas yang anda miliki?
Narasumber : Sebenarnya
amanahnya yang sedang saya jalani tidaklah terlalu berat dikarenakan program
kerja KMJ saat ini sedikit yang bersifat masif. Namun jika amanah melebihi
kapasitas yang dimiliki maka tanggapan saya, bahwasannya Sang Pencipta Alam ini
tidak akan membebani hambanya selain yang sesuai kemampuannya. Namun kita tak
menjadikannya alasan untuk tidak menjalankan amanah tersebut akan tetapi kita
harus berusaha seoptimal mungkin dan berdo’a untuk menjalankannya dengan
memfokuskan diri pada amanah tersebut dan rela meninggalkan apa-apa yang
menghilangkan fokus pada amanah tersebut.
Repoter : Bagaimana
cara anda menyikapi kritikan dari penggurus lain, baik kritikan yang membangun
ataupun tidak?
Narasumber : Sebagai pemegang amanah sejati kita harus
menerima karena tak manusia yang sempurna. Akan tetapi banyak yang melupakan
tindak lanjutnya alias kebal kritik tanpa tanggapan.
Repoter : Hal
apakah yang dapat anda peroleh dari pengembanan amanah seperti ini?
Narasumber : Saya memperoleh pelajaran yang berharga
seperti pengelolaan waktu yang efisien, Evaluasi diri dan penggunaan teknologi yang berkaitan dengan
amanah, begitu juga mendapatkan pengalaman yang cemerlang seperti menyelesaikan
problem yang susah, kerja yang tertata rapi, kesolidan tim dan medan sosial yang
luas di masisir.
Reporter : Secara
pribadi apakah anda merasa telah siap ketika ditunjuk untuk menjalankan amanah terlebih
menjadi pengurus harian?
Narasumber : Secara pribadi saya menjawab iya, karena saya
memiliki kinerja masa lalu yang solid, pengalaman yang mumpuni dan keahlian yang
matang. Tetapi masih ada kekurangan-kekurangan yang masih banyak harus
diperbaiki seperti the man of public,
retorika, kharisma dan banyak lainnya.
Reporter : Apakah
anda pernah mengalami sisi tertekan dalam menjalankan amanah ini?
Narasumber : Sebenarnya kalau kita berpikir lebih luas
diluar apa yg tak terpikirkan oleh rekan yg lain pasti rasa tertekan itu tidak
muncul apa lagi ditambah dengan adanya kredibilitas yang lebih kuat dari
problem yang menghadang baik secara gerilya ataupun sudah terbayang di mata.
Reporter : Dan
terakhir, apakah anda setuju bahwa amanah itu ditunggu dan bukan dicari?
Narasumber : Tanggapan saya ada 2. Yang
pertama, berdasarkan hadits rasulullah Rasulullah pernah menasihatkan kepada Abdurrahman bin Samurah : “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta kepemimpinan. Karena jika engkau diberi tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong (oleh Allah l dengan diberi taufik kepada kebenaran). Namun jika diserahkan kepadamu karena permintaanmu niscaya akan dibebankan kepadamu (tidak akan ditolong).” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Hadits ini melarang kita untuk meminta jabatan akan tetapi jika diberi maka Allah memberi pertolongan. Dari hadits
tersebut ada makna yang tersirat yaitu orang yang diminta pasti orang paling
siap diantara temannya maka menyiapkannya itu harus karena kita disuruh untuk
berlomba dalam kebaikan.
Yang kedua, berdasarkan ayat ilahiyah pada surat
yusuf ayat yang artinya Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. (QS. Yusuf: 55), yang mana artinya baginda nabi Yusuf AS meminta kepada raja untuk
menjadikannya bendahara kerajaan (Kepala Ekonomi Kerajaan) karena ekonomi lagi
krisis. Adapun makna yang tersirat yang bisa kita ambil adalah ketika keadaan
memburuk yang berakibatkan pada keamanan dan penghidupan (ekonomi) khayalak
banyak dan tak ada yang tampil sebagai solusi maka selaku yang paling mumpuni
wajib maju menyelesaikan problem tersebut. Megapa wajib? Karena iya berkaitan
dengan masyarakat dari keamanan harta juga diri dan penghidupannya lalu
dikarenakan nikmat yang dianugrahkan baik bersifat ilmu yang matang, fisik yang
kuat dan sosial yang luas dan solid jika tidak disyukuri lewat pengamalan maka
kezhalimanlah (dosa) baginya.
Post a Comment