Forsilam Mesir - Dalam rangka untuk menyegarkan kembali rasa
semangat dalam belajar, Forsilam Mesir
di bawah kepengurusan akh. Abu Bakar, mengadakan rihlah ke Qonatir yang
terkenal dengan tempat memancing dan rekreasinya . Dengan jarak tempuh kurang lebih 2 jam, mobil
yang digunakan 26 anggota forsilam ini telah berada di Hadiqoh Qonatir,
yang berada di pinggiran sungai Nil.
Sekitar jam 17.45 clt, kapal mulai merepat di pelabuhan
kapal di tahrir, yang kemudian dilanjutkan
dengan menggunakan mobil untuk tujuan
pulang.
Apri Hariadi
Sebagai nadi kehidupan bagi masyarakat, sungai nil juga
menjadi objek wisata bagi pelancong dunia. terbukti kali ini
orang-orang yang tergabung dalam Forum silaturrahmi Assalam (forsilam)
Berhasil menginjakan kakinya, kemarin pada sabtu, 16-032013.
aAkh. Mukhlisin dalam sambutannya,sebagai ketua rihlah menyampaikan, “ rihlah ini,
sangat bagus karena di samping merefreshing
otak dan tubuh, bisa juga menjadi sumber pengetahuan, khususnya bagi pecinta
sejarah”.
Di lanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahu, hasil dari
tangan kreatif yunda Fitria harmonis, pada acara pembukaan. Konsep rihlah yang
di susun oleh akh. Alkholis dan ukh. Basmatul Hana, akan dilanjutkan dengan
memancing bersama yang telah di bagi menjadi tiga tim, yang masing-masing tim beranggotakan 8-9 orang.
Terlihat di sana satu sama saling bantu membantu agar
menjadi tim terbaik dengan hasil yang terbanyak. Teriakan, menjadi motivasi
tersendiri ketika kail yang di beri umpan cacing di santap oleh ikan, dan sedikit
membuat iri bagi kelompok lain
yang belum mendapatkan ikan.
Yunda Eva, lengkap
dengan kaca mata hitam besar yang
bertengger diatas hidungnya seolah-olah menjadi trad record pada rihlah kali ini, pasalnya pancing yang
dibuat secara mendadak berhasil mendapatkan ikan dengan mudah, yang tidak bisa
di lakukan oleh tim lain.
Di samping menikmati angin segar dan pemandagan di sekeliling
sungai Nil, tabadul hadayah, menjadi kesan akhir bagi anggota rihlah dalam
menikmati perjalanan pulang dengan kapal sederhana ala sungai Nil.
Perut yang mulai keroncongan terasa terpenuhi tatkala ikan bakar hasil
pemancingan mulai di hidangkan. Meskipun Kelahapan terasa tidak sebanding
dengan ikan yang di sediakan.
Acara ramah tamah di sertai dengan makan bersama |
Bahagia bisa kembali bersua dengan mata kail |
Start dari terminal Hay sabi' |
Setia menunggu bus jurusan Tahrir |
+ comments + 5 comments
Rihlah sa'dah Alhamdulillah. Kalau ada sumur diladang boleh kita numpang mandi, kalau ada kesempatan yang akan datang boleh kami rihlah lagi. Sekian, sukses buat team blog Forsilam..
boleh2...
kita tunggu untk kwn2 yg baru dtng nanti...
rihlah bersama....
masya Allah
:)
waaah kereeen
Post a Comment