Sebagian kita mungkin sudah tak asing lagi dengan kalimat ini , ya sebuah kalimat penutup dalam sebuah reportase berita kriminal yang di siarkan sebuah setasiun telivisi swasta Indonesia beberapa tahun silam , pengantar berita yang populer dengan sebutan “Bang Napi” dengan gaya wajah yg dandani bak seorang pelaku kriminal ini menyampaikan pesan kepada penyimak warta dengan gaya yang khas dan penyampaian yg mudah di terima oleh pemirsa .
Tindak kejahatan tiap hari tiap jam tiap menit bahkan tiap detik selalu saja ada yang terjadi , baik penganiayaan, pencurian, penjambretan , pemerkosaan dan perbuatan asusila yang lain yang merugikan orang lain. Hal ini sudah menjadi isi wacana di portal berita dan media lainnya baik surat kabar , portal-portal online , radio , maupun televisi.
Jika kita perhatikan baik-baik , memang benar pesan yang disampaikan “Bang Napi” tersebut , para pelaku kejahatan tak akan pernah melakukan aksinya jika tak ada kesempatan , niat berbuat jahat kadang terdetik ketika melihat kesempatan yang ada , dan sebuah akibat tentulah ditimbulkan karena adanya sebab , terlepas apa dan siapa pemberi kesempatan tentu yang terpenting adalah kita selalu waspada .
Memang tak kita pungkiri kadang sebuah kejahatanpun dilakukan dengan perencanaan , akan tetapi tindakan itu tak akan terjadi manakala kita menutup kesempatan para pelaku kriminal untuk berbuat.
Melihat fenomena yang terjadi dengan maraknya tindakan kriminal yang dilakukan kepada Masisir akhir-akhir ini , tentu kita merasa prihatin dan membuat kita semakin meningkatkan kewaspadaan . Jika kita coba perhatikan , kebanyakan kasus yang terjadi dilakukan malam hari dan kebanyakan korbannya adalah para akhwat . jadi kalau ini permasalahannya sebenarnya solusinya mudah saja , “Kurangi semaksimal mungkin kegiatan di malam hari untuk para akhwat” . kemudian timbul lagi permasalahan , “kebanyakan kegiatan yang ada , diadakan di malam hari “ , maka disini peranan kita dituntut , sebenarnya kegiatan-kegiatan itu yang membuat adalah kita sendiri para Masisir , jadi kalau kita selaku pembuat kegiatan menghindari mengadakan acara pada malam hari kecuali benar-benar tak ada waktu lain maka tuntas sudah masalah .
Kalau kita mau akui , terlalu sering keluar malam buat perempuan adalah suatu yang tabu di negara asal kita Indonesia , lantas kenapa fenomena yg tabu ini kini malah menjadi suatu yang lumrah bagi putra-putri kebanggaan pertiwi di perantauan , ya inilah tugas kita untuk merubah suatu yang telah mengakar .
Kembali lagi ke pesan Bang Napi "kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi kejahatan bisa terjadi karna ada kesempatan .
Terlepas dari siapa Bang Napi itu tentunya kita ingat istilah “Undzur maa qola wa laa tandzur man qola”
Wallahu a’lam .
Oleh : el - Zy
Post a Comment